Sebenar nya saya uda dari jauh hari ingin memposting tulisan ini,
Cuma karna saya kurang sehat dan di tambah lagi dengan kesibukan yang lain, yah
jadi emang sangat terlambat. Ok check this out...
hari sabtu tanggal 2 november 2013, saya bergabung dengan mahasiswa
sejarah fakultas Adab UIN Ar-Raniry untuk observasi ke desa Lam Reh melihat
situs Lamuri langsung karna selama ini saya sangat penasaran dimana sih
sebenarnya letak Lamuri itu sendiri serta makam-makam yang tercantum dari abad ke 9 itu, saya diajak oleh kawan saya
untuk ikut bersama mereka. jumlah kami sekitar kurang lebih 30 orang lah. desa
lam reh terletak di kecamatan krueng raya kabupaten aceh besar propinsi aceh,
kami menempuh perjalanan ya kurang lebih sejam dari Universitas UIN Ar Raniry Banda
Aceh. untuk bisa masuk ke wilayah situs itu kita harus melapor dulu ke pak geuchik
(kepala desa). mengingat letak situs ini sendiri di lahan-lahan penduduk
setempat, tentu nya kita tidak bisa masuk sembarangan, apa mau disate sama
penduduk setempat hehe. tapi ditengah perjalan saya dan kawan terjadi insiden
yang sangat dramatis, ya insiden bocor ban. ya tapi itu bukan halangan bagi
kami untuk menuju tempat tujuan. setelah ban di tambal kami langsung meluncur
bak superman yang ketinggalan angkot. Teman-teman kami yang lain telah menunggu
di tempat pertama observasi yaitu benteng inong balee, tapi sayang saat kami
tiba disana mereka sudah selesai melihat lihat situs itu ( sungguh sayang
sekali).
benteng inong bale
tanpa mau membuat yang lain menunggu kami langsung saja ciao ketempat
selanjutnya.ya yaitu benteng peninggalan peradaban lamuri yang terletak di
bawah bukit. untuk bisa masuk kedalam kita harus masuk kedalam lahan penduduk
setempat. jalan menurun yang curam dengan kemiringan 40-50 derajat membuat kami
harus selalu berhati hati. Namun begitu jalan ini masih bisa digunakan untuk membawa
kendaraan tentunya harus super duper extra hati-hati.
perjalanan menanjak di lamreh
di perjalanan setelah turun kita akan melewati tambak-tambak penduduk setempat juga beberapa weu leumo (kandang sapi) dan sudah pasti ranjau darat telah bertebaran disana. dengan berjalan kaki kira-kira 150 meter kita akan bertemu dengan benteng tersebut, nama benteng itu ada lah kuta lubok. satu hal yang harus kita ketahui bahwa bahwa benteng dalam bahasa aceh bernama Kuta. panjang benteng ini kurang lebih yang masih utuh hanya 50 meter dengan ketinggian 3 meter yang terbuat dari batu batuan sungai dan gunung dan unik nya juga ada terumbu karang yang dicampur menjadi satu. benteng ini telah ditumbuhi beberapa pohon dan semak lainnya tak lain karena kurang nya perhatian pemerintah terhadap tempat ini. di sepanjang benteng ini terdapat lubang dengan diameter kira-kira satu meter yang mengecil kearah laut seperti nya tempat menaruh meriam atau tempat mengintai. jarak antara satu lubang dengan lubang yang lain berkisar 7 meter. bagian benteng yang menghadap kelaut berbentuk datar sedangkan bagian dalam landai (kira2 seperti bentuk bendungan) dengan dua undakan tentunya sebagai tempat prajurit berdiri dan berjaga jaga. benteng ini langsung menghadap ke laut berkisar 10 meter dari bibir pantai.
Kuta lubok
menurut guide setempat yang sangat ramah kepada kami beliau menceritakan bahwa benteng ini telah lama ada, panjang nya sampai 5 kilometer dan peneliti dari cina pernah datang melihat bahwa bentuk benteng ini mirip dengan benteng-benteng di Cina, dan memprediksikan bahwa adanya kerja sama antara kerajaan cina dengan lamuri dalam membangun benteng pertahanan laut ini. adanya kerja sama ini tak lepas dari letak strategis nya wilayah lamuri sebagai tempat perdagangan di selat malaka. banyak kapal-kapal pedagang dari cina, melayu, india dan arab melalui selat malaka ini membuat wilayah lamuri menjadi sebuah kerajaan maritim yang besar, namun kurang nya bukti-bukti tentang sistem pemerintahan di wilayah ini membuat seorang dosen yang ikut bersama kami mengatakan lamuri hanya lah sebuah tempat singgah kapal. menurut guide setempat sangat banyak makam di atas bukit-bukit lamuri, kami juga menemukan 2 makam dengan nisan bercorak plak pling yaitu ukiran nisan pada saat masa peralihan dari hindu ke islam di lamuri. letak 2 makam ini di bagian dalam benteng pas di bawah kaki sebuah bukit.
batu nisan bercorak plak pling
seperti yang kita ketahui selama ini bahwa sedang gencar nya investor cina berusaha membeli lahan-lahan penduduk diwilayah ini untuk di bangun lapangan golf, tapi yang saya dengar langsung dari guide kami yaitu bg khadafi bahwa sebenarnya setelah beliau melihat data-data investor ternyata hanya akal-akalan sebuah perusahaan tambang!
pantai lam reh
ya perusahan tambang yang ingin mengeruk isi dari tanah ini dengan
dalih pembangunan lapangan golf. dilihat dari kontur tanah sangat sulit
membangun lapangan golf di wilayah yang berbatu keras disini. juga di lihat
dari berbagai tanaman yang tumbuh kebanyakan semak yang berduri hampir seperti
wilayah gurun yang tumbuh hanya tumbuhan berduri yaitu kaktus tetapi wilayah
ini bukan lah gurun, saya hanya menggambarkan bahwa tanah ini sulit di tanami
pohon secara alami tidak seperti kata koes plus "tongkat kayu dan batu jadi
tanaman" sangat jarang pohon-pohon lebat di wilayah ini hampir terlihat
sepeti hamparan rumput yang menguning terkena sinar matahari. jadi memang sulit
untuk membangun lapangan golf ditempat ini. ternyata di sepanjang pantai wilyah
lamuri terdapat bijih besi yang sangat banyak dan inilah yang sedang di incar
oleh investor ini. iseng kami berusaha membuktikan hal tersebut dengan magnet
dan ternyata memang pasir dipantai ini melekat erat kemagnet. tentu nya bila
tujuan sebenarnya dari investor adalah membuat tambang dengan modus lapangan
golf adalah sebuah penipuan yang di lakukan oleh sebuah perusahaan kepada
penduduk di wilayah ini, belum lagi banyak nya indikasi kandungan emas di dalam
bukit2 lamuri ini. setelah istirahat dan makan siang sejenak kami melanjutkan
untuk mencari jalan naik kebukit lam reh ini pada awalnya kami melewati tepian
pantai dengan tebing yang curam hampir tiada pantai hanya batu karang, melihat
sulit nya medan pendakian kami harus kembali keatas tempat awal masuk ke
benteng ini dan kembali kejalan raya. akhirnya kami semua tiba di simpang 3 dan
harus turun. jalan menuju makam-makam ini ternyata melewati sebuah sekolah
dasar disana dan mudah untuk dijangkau. sekali lagi kami harus melewati lahan
penduduk juga semak belukar. dalam perjalanan itu kami banyak menemukan
keramik-keramik serta gerabah yang di perkirakan dari dinasty sung. hal ini
menunjukkan bukti yang kuat tentang adanya kerjasama antara lamuri dengan cina.
makam ini cukup lain dari yang saya liat mungkin ini salah satu makam dari abad ke 9 karna kurang nya ukiran tertentu seperti tulisan atau petunjuk lain.
beberapa meter dari makam tadi kami juga menemukan patahan nisan lainnya yang berbentu persegi panjang dan pipih kali ini terdapat ukiran. menurut dosen bersama kami dengan ukiran kelopak bunga yang hanya empat buah menunjukkan 4 arah angin, sedangkan lingkaran didalam kelopat tadi menunjukkan bahwa itu dunia. kemudian di sisi samping nisan ini terukir tumbuhan pakis yang bisa jadi menggambarkan situasi alam di wilayah ini. tempat kami berdiri sekarang pas diatas tebing yang kami lewati tadi dari bawah. dari atas sini kita bisa melihat pemandangan alam yang sangat indah langsung ke pantai. dari sini saya membayangkan kapal-kapal layar dagang pada abad pertengahan berlabuh di lamuri. disekitar tebing ini kami juga menemukan nisan yang lainnya. disekitar kami berdiri sebelah kiri sekitar 20 meter juga terdapat patahan-patahan nisan lainnya. melihat nisan-nisan di tempat ini kebanyakan adalah laki-laki memungkinkan sekali bahwa mereka adalah para pelayar/pedagang yang bisa jadi meninggal dalam perjalanan laut dan dikuburkan disini. tetapi juga tidak menutup kemungkinan yang di makamkan disini adalah penduduk dari wilayah lamuri sendiri.
disaat kami rasa sepertinya sudah cukup melihat-lihat bukti peninggalan lamuri, seperti nya sudah cukup dan ingin kembali pulang namun sekitar 70 meter kami bergerak berpapasan melewati sebuah jambo (balai) disana ada beberapa anak muda yang mengatakan bahwa di puncak bukit kecil itu juga terdapat banyak makam, letaknya sekitar 50 meter sebelah kiri tempat kami sekarang. Penasaran, kami pun ingin melihat makam di puncak bukit kecil itu. dari jarak 10 meter kami mulai melihat sebuah makam pas di puncak. pas kami mencari jalan untuk mendaki mengejutkan sekali bahwa kami banyak menemukan batu nisan dan makam-makam lainnya di bawah bukit ini, salah satunya masih sangat bagus dan tampak sepertinya pernah di gali sedikit di bagian pangkalnya karna memang ada bekas galian. nah dibekas galian ini tepat nya di tengah batu nisan (bisa jadi karna faktor alam sehingga tertimbun) kami melihat sudah adanya tulisan arab jawi, hanya saja kami tidak mempunyai skill khusus untuk membaca pahatan itu. selanjutnya kami mulai menaiki bukit itu dan melihat makam yang di puncak, aneh nya makam ini tidak memiliki sedikit pun informasi karna tidak memiliki sedikit pun pahatan, hanya terlihat polos kecuali di bagian puncak nisan nya ada sedikit. kami memperkirakan ini adalah pemimpin didaerah itu karna melihat letak makamnya yang tinggi.
5 meter dari makam itu yang masih
di bukit cuma agak lebih turun kebawah sedikit kami juga melihat beberapa makam
lainnya dengan nisan yang tak sempurna lagi karna sudah patah. setelah selesai
melihat makam disekitar sini kami sepertinya harus balik ke kampus. sebenar nya
masih sangat banyak makam disekitar daerah lamuri ini, mapesa saja mengklaim
telah menemukan 78 nisan di wilayah ini. di perjalanan kami untk kembali banyak
yang request untuk berhenti sejenak di makam keumalahayati tepat nya 100 meter
dari arah pelabuhan (ada tertulis pamflet di samping jalan)
sesampai nya disana, letak makam malahayati cukup tinggi ternyata ya sekitar 7-10 meter lah di dalam makam itu kami melihat ada 3 pasang batu nisan, dua yang besar satu yang kecil, bisa jadi yang dimakam kan disitu suami dan anak beliau juga. siapa yang tidak mengenal keumalahayati beliau adalah laksamana wanita yang bersasal dari kerajaan aceh darussalam. di saat wanita lain masih mengurus anak dan suami dirumah, beliau sudah sibuk mengurus kapal perang dan prajurit nya menghalau serangan portugis di malaka. di buku sejarah tidak banyak kita menemukan nama beliau bahkan tidak ada sama sekali, tetapi yang banyak hanya nama kartini, yang terkenal hanya karena ide-ide nya. setelah kami selesai dari makam keumalahayati, waktu pun sudah sudah saat nya pulang dan istirahat. saya sendiri sampai dirumah pas mau magrib.
salah satu gerabah yang ditemukan
perjalanan yang menanjak dan turun dengan jalan berbatu membuat kita harus
selalu berhati-hati, belum lagi cuaca yang panas saya sarankan untuk menggunakan
pelindung kepala atau topi juga alas kaki seperti sepatu untuk hiking atau
camping yang mampu melahap medan yang berat. setelah berjalan beberapa menit
kami mulai melihat ladang penduduk setempat dan terus mengikuti bg khadafi
untuk menuju makam selanjutnya. setelah tiba ke makam yang tak terawat itu kami
masih bisa melihat batu nisan yang masih bagus tanpa cacat dilihat dari bentuk
nya yang panjang hampir 1 meter tanpa sayap menunjukkan bahwa ini adalah
kuburan seorang laki-laki. dengan segi bersisi 8 juga menunjukkkan bahwa nisan
ini berasal dari india,
makam bersegi 8
makam ini cukup lain dari yang saya liat mungkin ini salah satu makam dari abad ke 9 karna kurang nya ukiran tertentu seperti tulisan atau petunjuk lain.
beberapa meter dari makam tadi kami juga menemukan patahan nisan lainnya yang berbentu persegi panjang dan pipih kali ini terdapat ukiran. menurut dosen bersama kami dengan ukiran kelopak bunga yang hanya empat buah menunjukkan 4 arah angin, sedangkan lingkaran didalam kelopat tadi menunjukkan bahwa itu dunia. kemudian di sisi samping nisan ini terukir tumbuhan pakis yang bisa jadi menggambarkan situasi alam di wilayah ini. tempat kami berdiri sekarang pas diatas tebing yang kami lewati tadi dari bawah. dari atas sini kita bisa melihat pemandangan alam yang sangat indah langsung ke pantai. dari sini saya membayangkan kapal-kapal layar dagang pada abad pertengahan berlabuh di lamuri. disekitar tebing ini kami juga menemukan nisan yang lainnya. disekitar kami berdiri sebelah kiri sekitar 20 meter juga terdapat patahan-patahan nisan lainnya. melihat nisan-nisan di tempat ini kebanyakan adalah laki-laki memungkinkan sekali bahwa mereka adalah para pelayar/pedagang yang bisa jadi meninggal dalam perjalanan laut dan dikuburkan disini. tetapi juga tidak menutup kemungkinan yang di makamkan disini adalah penduduk dari wilayah lamuri sendiri.
pemandangan di bukit lamuri
makam yang rusak dan tak terawat
disaat kami rasa sepertinya sudah cukup melihat-lihat bukti peninggalan lamuri, seperti nya sudah cukup dan ingin kembali pulang namun sekitar 70 meter kami bergerak berpapasan melewati sebuah jambo (balai) disana ada beberapa anak muda yang mengatakan bahwa di puncak bukit kecil itu juga terdapat banyak makam, letaknya sekitar 50 meter sebelah kiri tempat kami sekarang. Penasaran, kami pun ingin melihat makam di puncak bukit kecil itu. dari jarak 10 meter kami mulai melihat sebuah makam pas di puncak. pas kami mencari jalan untuk mendaki mengejutkan sekali bahwa kami banyak menemukan batu nisan dan makam-makam lainnya di bawah bukit ini, salah satunya masih sangat bagus dan tampak sepertinya pernah di gali sedikit di bagian pangkalnya karna memang ada bekas galian. nah dibekas galian ini tepat nya di tengah batu nisan (bisa jadi karna faktor alam sehingga tertimbun) kami melihat sudah adanya tulisan arab jawi, hanya saja kami tidak mempunyai skill khusus untuk membaca pahatan itu. selanjutnya kami mulai menaiki bukit itu dan melihat makam yang di puncak, aneh nya makam ini tidak memiliki sedikit pun informasi karna tidak memiliki sedikit pun pahatan, hanya terlihat polos kecuali di bagian puncak nisan nya ada sedikit. kami memperkirakan ini adalah pemimpin didaerah itu karna melihat letak makamnya yang tinggi.
makam yang terdapat tulisan jawi
salah satu bukit yang mempunyai makam tinggi
salah satu makam yang tertinggi
sesampai nya disana, letak makam malahayati cukup tinggi ternyata ya sekitar 7-10 meter lah di dalam makam itu kami melihat ada 3 pasang batu nisan, dua yang besar satu yang kecil, bisa jadi yang dimakam kan disitu suami dan anak beliau juga. siapa yang tidak mengenal keumalahayati beliau adalah laksamana wanita yang bersasal dari kerajaan aceh darussalam. di saat wanita lain masih mengurus anak dan suami dirumah, beliau sudah sibuk mengurus kapal perang dan prajurit nya menghalau serangan portugis di malaka. di buku sejarah tidak banyak kita menemukan nama beliau bahkan tidak ada sama sekali, tetapi yang banyak hanya nama kartini, yang terkenal hanya karena ide-ide nya. setelah kami selesai dari makam keumalahayati, waktu pun sudah sudah saat nya pulang dan istirahat. saya sendiri sampai dirumah pas mau magrib.
satria rizki
penulis adalah seorang mahasiswa sejarah di universitas syah kuala
banda aceh
This comment has been removed by the author.
ReplyDelete