SERAMBINEWS.COM,
BANDA ACEH - Sejumlah pakar arkeologi dan filologi dari empat
universitas ternama di Malaysia, Aceh, dan Medan, melakukan penelitian di
Benteng Kuta Lubok, Lamreh, Kecamatan Mesjid Raya, Aceh Besar, Rabu
(21/09/2011). Penelitian dimaksudkan untuk mencari bukti-bukti baru tentang
awal kedatangan Islam di Nusantara (mencakup Indonesia, Malaysia, Brunai
Darussalam, dan Filipina).
Arkeolog
dari Unsyiah, Dr Husaini Ibrahim MA kepada Serambi mengatakan, selain dirinya
selaku Kepala Pusat Penelitian Ilmu Sosial dan Budaya Unsyiah, para pakar yang
ikut dalam penelitian tersebut adalah, Profesor Dr Mokhtar bin Saidin (Pengarah
Pusat Penyelidikan Arkeologi Global University Sains Malaysia/USM), Dr
Supriyatno MHum (ahli sejarah/arkeolog dari USU Medan), dan Hermansyah MTh MA MHum
(filolog/ahli naskah dari IAIN Ar-Raniry Banda Aceh).
Menurut
Husaini, Benteng Kuta Lubok adalah salah satu situs paling penting dalam
perjalanan sejarah Aceh dan dunia Melayu. “Selama ini banyak hipotesis (dugaan
awal) bahwa benteng ini adalah peninggalan Portugis, ada juga hipotesis benteng
Kerajaan Aceh Darussalam, tapi ada juga yang meyakini benteng ini adalah
benteng tertua yang didirikan pada masa Kerajaan Lamuri (diyakini sebagai
Lamreh sekarang) yang merupakan kerajaan tertua di Aceh,” ujar Husaini.
Karena
itulah, tambah dia, tim yang terdiri dari pakar dunia melayu ini melakukan
penelitian lebih mendalam untuk menemukan bukti-bukti terhadap bermacam
hipotesis itu.
“Apa
pun hasilnya nanti, yang pasti benteng ini punya arti sangat penting dalam perkembangan
Islam di Aceh dan Nusantara. Apalagi di kawasan ini banyak ditemukan batu nisan
dengan tipe atau model tertua, bahkan lebih tua dari yang ditemukan di Samudera
Pasai dan daerah lainnya di Nusantara,” ungkap Husaini.
Fakta
ini, kata Husaini, cukup menarik perhatian para ahli sejarah, terutama arkeolog
dan filolog di Nusantara. “Pasalnya, batu-batu nisan yang kerap juga disebut
batu Aceh di daerah Lamreh ini, sama dengan batu nisan yang ditemukan di
kawasan Kampung Pande, Kecamatan Kutaraja, Banda Aceh. Bisa saja, sebelum
menyebar ke Nusantara, Islam sudah duluan mengakar di kawasan Aceh Besar dan
Banda Aceh,” ujarnya.
No comments:
Post a Comment